Junior88 – Mengenang Titiek Puspa, Seniman Legendaris yang Pernah Lawan Kanker Serviks

ADVERTISEMENT
Penyanyi legendaris, Titiek Puspa, meninggal dunia pada Kamis (10/4). Titiek mengembuskan napas terakhirnya di RS Medistra, Gatot Subroto. Sebelum meninggal, Titiek sempat menjalani perawatan di rumah sakit selama beberapa minggu. Ia juga melakukan operasi di bagian kepala usai mengalami pendarahan.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, anak pertama Titiek Puspa, Petty Tunjungsari, mengatakan bahwa sang ibu sempat jatuh pingsan saat sedang menjalani syuting sebuah program TV swasta. Titiek pun dilarikan ke rumah sakit pada 26 Maret lalu.
Profil Titiek Puspa
Titiek Puspa lahir pada 1 November 1937 di Tanjung, Kalimantan Selatan. Titiek lahir dengan nama Sudarwati. Akan tetapi, nama tersebut diganti menjadi Kadarwati sebelum akhirnya diubah lagi menjadi Sumarti. Nama Titiek merupakan panggilannya sehari-hari. Sementara Puspa diambil dari nama ayahnya, yang berarti bunga.
Semasa hidupnya, Titiek Puspa dikenal sebagai seorang seniman profesional yang telah menggeluti sejumlah bidang. Di antaranya seni peran, seni musik, bintang iklan, koreografer, dan teater.
Karier Titiek di industri hiburan Tanah Air, dimulai saat ia tertarik dengan nyanyian Jawa. Meski tak berada di lingkungan dan kultur yang mendukung, Titiek sempat mengikuti festival musik tanpa sepengetahuan orang tuanya. Atas keikutsertaannya itu, Titiek Puspa menjadi Juara Bintang Radio Jenis Hiburan tingkat Jawa Tengah pada 1954. Dari sini perjalanan karier Titiek dimulai.
ADVERTISEMENT
Kemenangannya di ajang itu, membawanya bertemu dengan Sjaiful Bachri, pimpinan Orkes Simphony Jakarta dan menjadi penyanyi tetap. Kala itu, Titiek juga banyak mendapatkan arahan dari Iskandar (pencipta lagu) dan Zainal Ardi (suaminya yang merupakan seorang penyiar Radio Republik Indonesia Jakarta).
Hingga akhirnya di tahun 1966 Titiek merilis album berjudul “Si Hitam” dan “Pita” yang masing-masing berisi 12 lagu ciptaannya sendiri dan populer kala itu. Lewat kemampuannya dalam menciptakan lagu, Titiek bahkan mendapatkan penghargaan BASF Award ke-10 untuk kategori Pengabdian Panjang di Dunia Musik pada tahun 1994. Titiek terus berkarya hingga menorehkan berbagai hit yang masih melekat hingga saat ini, termasuk lagu legendaris “Kupu-kupu Malam” dan “Apanya Dong”.
Selain bernyanyi, Titiek juga berakting. Dia membintangi lebih dari sepuluh judul film sejak tahun 1966, beberapa di antaranya ialah Minah Gadis Dusun (1966), Bawang Putih (1974), Inem Pelayan Sexy (1976), dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, Titiek juga muncul dalam teater yang disiarkan di stasiun televisi swasta dan menjadi bintang iklan untuk sejumlah produk di layar kaca. Sepanjang hidupnya, Titiek memang menghabiskan waktunya di dunia seni.
Selama berkarya di dunia hiburan tanah air, dirinya sudah mendapatkan berbagai penghargaan antara lain Indonesian Choice Awards 2018: Lifetime Achievement (2018) dan Anugerah Komisi Penyiaran Indonesia 2018: Pengabdian Seumur Hidup (2018).
Divonis Kanker Serviks di Usia 73 Tahun
Di tahun 2009, Titiek sempat divonis mengidap kanker serviks. Berdasarkan keterangan keluarga, saat itu Titiek sempat menjalani perawatan intensif di Singapura selama 2 bulan.
Namun di kesempatan berbeda, pelantun lagu ‘Jatuh Cinta’ itu bercerita ia sembuh dari kanker setelah bertemu dengan seseorang yang mengajarkan meditasi. Lewat meditasi ini, Titiek belajar untuk menenangkan pikiran, dan menghilangkan pengaruh-pengaruh negatif yang bersarang dalam tubuhnya.”Saya tidak melakukan yoga, tapi saya melakukan meditasi. Meditasi itu yang melenyapkan kanker saya. Ini benar-benar terjadi pada diri saya, setelah 13 kali meditasi dan melakukannya selama 5 jam dalam seharinya,” jelas Titiek dalam podcast Close The Door Deddy Corbuzier.
ADVERTISEMENT
Setelah melakukan serangkaian proses meditasi itu, Titiek kembali melakukan pemeriksaan ke dokter, baik di Indonesia maupun di Singapura. Yang mengejutkan, kanker yang diderita benar-benar menghilang. “Dokter bilang sudah sembuh, saya enggak percaya. Saya pergi ke rumah sakit di Singapura periksa, ternyata clean,” ucapnya antusias.
Menariknya, ia tetap produktif meski sedang sakit. Di tengah masa perawatan, Titiek tetap berkarya dan melahirkan 61 lagu.
Kini perempuan yang kerap disapa Eyang Titiek itu telah berpulang. Namun semua karyanya akan selalu dikenang.