• Uncategorized
  • 0

Junior88 – Debut Pameran Mode Perdana di Museum Louvre

Museum Louvre di Paris menggelar pameran mode bertajuk Louvre Couture Art and Fashion: Statement Piece. Foto: Rifina Marie

zoom-in-whitePerbesar
Museum Louvre di Paris menggelar pameran mode bertajuk Louvre Couture Art and Fashion: Statement Piece. Foto: Rifina Marie
Untuk pertama kalinya Museum Louvre di Paris menggelar pameran mode. Bertajuk Louvre Couture Art and Fashion: Statement Piece, pameran ini berlangsung sekarang hingga 21 Juli 2025. Tak kurang dari 100 pajangan menggambarkan hubungan yang erat antara seni dan mode, bagaimana sejarah seni dan objek telah menginspirasi desainer-desainer terkemuka dalam melahirkan karya adibusana unggulan.

Pameran Couture di Museum Louvre

Pameran ini menampilkan karya dari rumah mode ternama seperti Dior, Chanel, dan Versace, yang dipadukan dengan koleksi seni klasik Louvre. Kurasi yang apik menciptakan dialog visual antara busana dan karya seni, menjembatani masa lalu dan masa kini dalam satu ruang artistik. Berikut beberapa catatan pameran:

Pameran mode pertama

Museum Louvre di Paris menggelar pameran mode bertajuk Louvre Couture Art and Fashion: Statement Piece. Foto: Instagram @museelouvre
Museum Louvre dengan pengunjung yang dibatasi hingga 30.000 orang per hari ini merupakan salah satu museum terpopuler di dunia. Tak hanya rumah bagi Mona Lisa, museum ini juga memuat koleksi seni terlengkap dari berbagai peradaban dan rentang waktunya.
Mulai dari peninggalan Mesir kuno, seni Islam, patung Yunani hingga karya seni dekoratif Eropa. Berbagai kreasi kontemporer pernah dipamerkan di sini, dari desain grafis, teater, hingga tarian – terkecuali fashion. Maka Louvre Couture ini merupakan pameran fashion pertama yang pernah diselenggarakan oleh Museum Louvre.

Sumber inspirasi para desainer

Museum Louvre di Paris menggelar pameran mode bertajuk Louvre Couture Art and Fashion: Statement Piece. Foto: Instagram @museelouvre
Uniknya, museum Louvre yang memiliki 500.000 obyek tidak memiliki koleksi pakaian. Kurator Olivier Gabet yang juga merupakan direktur departemen seni dekoratif Louvre yang baru, memilih 70 pakaian dan 30 aksesori dari koleksi 45 rumah mode. Dari yang klasik Prancis macam Dior dan Chanel hingga nama international seperti Duro Olowu, Iris van Herpen, Thom Browne, Yohji Yamamoto.
Yang ingin ia angkat adalah bagaimana museum ini melalui seni bersejarah, obyek, dan gaya telah secara langsung menginspirasi para perancang busana. Christian Louboutin, Karl Lagerfeld, Alexander McQueen, dan Yves Saint Laurent adalah pengunjung setia museum.

Objek antik bersanding dengan adibusana

Gaun sutera putih berbordir hitam koleksi Haute Couture 1949 ciptaan Christian Dior di pameran mode Louvre Couture Art and Fashion: Statement Piece. Foto: Rifina Marie
Pameran ini mengikuti urutan kronologis koleksi permanen yang ada dalam departemen seni dekorasi. Aluran berdasarkan area, dari zaman Bizantium, Abad Pertengahan, Renaisans, hingga Kekaisaran Kedua. Gaun sutera putih berbordir hitam koleksi haute couture 1949 ciptaan Christian Dior tampil pertama mengawali alur.
Selanjutnya, paparan karya-karya fashion disandingkan sesuai tema inspirasinya. Terkadang, begitu kuatnya kemiripan antara karya kontemporer dan objek antik yang menjadi akar inspirasi, pengunjung seperti merasa sedang dalam pencarian harta karun.

Bizantium penuh keemasan

Gaun emas koleksi Versace Haute Couture 1997-1998 karya Gianni Versace di pameran mode Louvre Couture Art and Fashion: Statement Piece. Foto: Rifina Marie
Koleksi Versace Haute Couture 1997-1998 karya Gianni Versace berupa gaun yang terbuat dari jaringan emas yang minimalis dengan salib di sana-sini menjadi pembuka era Bizantium.
Gaun Dolce&Gabbana di pameran mode Louvre Couture Art and Fashion: Statement Piece. Foto: Rifina Marie
Gaun hitam berbordir koleksi Chanel karya Karl Lagerfeld di pameran mode Louvre Couture Art and Fashion: Statement Piece. Foto: Rifina Marie
Dolce&Gabbana dengan gaun bermosaik emas dan gaun hitam berbordir koleksi Chanel karya Karl Lagerfeld, keduanya terinspirasi pula oleh era ini.

Gotik, abad pertengahan, dan karya struktural

Gaun karya Iris van Herpen dari koleksi “Micro” Couture 2012 di pameran mode Louvre Couture Art and Fashion: Statement Piece. Foto: Rifina Marie
Iris van Herpen dikenal sebagai desainer yang senantiasa mengetengahkan arsitektural Gotik dalam imaji karyanya. Termasuk koleksi “Micro” Couture 2012, sebuah gaun mini yang lebih menyerupai karya seni arsitektural dengan detail yang sangat rumit dan rinci.
Karya Daniel Roseberry untuk rumah mode Schiaparelli di pameran mode Louvre Couture Art and Fashion: Statement Piece. Foto: Rifina Marie
Karya Daniel Roseberry untuk rumah mode Schiaparelli kental bertema abad pertengahan dengan gaun hitam berkepala patung tembaga.

Tapestri dan fantasi di era Renaisans

Gaun Bambi karya Jean Charles de Castelbajac di pameran mode Louvre Couture Art and Fashion: Statement Piece. Foto: Rifina Marie
Memasuki ruangan yang dikelilingi tapestri era Renaisans, sang kurator memajang karya Jean Charles de Castelbajac, Undercover oleh Jun Takahashi, Alexander McQueen, dan Viktor & Rolf.
Gaun karya Viktor & Rolf di pameran mode Louvre Couture Art and Fashion: Statement Piece. Foto: Rifina Marie
Gaun flora karya Lee McQueen di pameran mode Louvre Couture Art and Fashion: Statement Piece. Foto: Rifina Marie
Gaun jenaka Bambi karya Jean Charles de Castelbajac mengundang senyuman, sementara detail sarang madu Undercover, enamel pada Viktor & Rolf, maupun detail flora pada karya Lee McQueen mengundang decak kagum.

Gaun-gaun indah bervolume dari berbagai era

Tak hanya kuratorial, presentasi karya yang dipamerkan patut mendapat pujian. Diuntungkan dengan luas 8.000 meter persegi, sang kurator leluasa menampilkan karya yang menyatu dengan tema ruangan.
Gaun koleksi Dior 2006-2007 karya John Galliano di pameran mode Louvre Couture Art and Fashion: Statement Piece. Foto: Rifina Marie
Yang paling menonjol misalnya, koleksi Dior 2006-2007 karya John Galliano berupa kesatria perempuan yang mengenakan tangan baja dan helm dengan gaun bervolume raksasa yang puitis.
Gaun koleksi Dior 2006-2007 karya John Galliano di pameran mode Louvre Couture Art and Fashion: Statement Piece. Foto: Rifina Marie
Kontras ini menjadi perhatian utama ruang merah keemasan yang dikelilingi tapestri, lukisan di langit-langit, dan berbagai detail dekorasi keemasan.
Gaun hitam di pameran mode Louvre Couture Art and Fashion: Statement Piece. Foto: Rifina Marie
Gaun hitam karya Yohji Yamamoto dan Balenciaga karya Demna memiliki efek yang membius pandangan.
Gaun karya Iris van Herpen di pameran mode Louvre Couture Art and Fashion: Statement Piece. Foto: Rifina Marie
Sekali lagi Iris van Herpen mencuri perhatian lewat gaun yang mentransformasi pemakainya bak seekor burung.

Penulis: Rifina Marie

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *